Minggu, 02 September 2012

Jadikanku Sayap
Cintamu ''
Sebagai sahabatnya sejak kecil aku
sangat tahu persis betapa hancur
perasaanya saat ini,Ketika musibah itu
datang bertubi-tubi.Ketika sebuah
truck merenggut tegap
kakinya,sehingga membuatnya
terpaksa duduk di kursi roda untuk
waktu yang cukup lama.Ditambah lagi
ketika kekasihnya memilih untuk
meninggalkanya karena tidak bisa
menerima keadaanya saat ini.
Segurat sendu dapat ku lihat dengan
pasti,setiap kali aku datang untuk
menjenguknya.Aku hanya mencoba
menghiburnya dan mendukungnya
dengan lantunan doa.Tanpa ia ketahui
sesungguhnya hatiku pun seakan ikut
hancur mendengan ucapanya.Tapi aku
selalu mencoba untuk tetap tegar
dihadapanya.
''Harapanku telah musnah Ra,sekarang
aku sudah cacat hidupku sekarang
tidak ada gunanya lagi,km lihat sendiri
semua orang kini menjauhiku.''
'' Tidak semua Ndi,kamu lihat kan aku
tidak pernah meninggalkanmu..''
''Ia kecuali kamu,,Terimakas ih ya
Ra..''
''Tidak perlu kata terimakasih untuk
sebuah persahaban ndi,,''
Ntah dari mana datangnya rasa
kasihan melihatnya tiba berubah
menjadi simpati,dan aku seakan tidak
tega meninggalkanya pergi.
Tapi bagaimanapun juga aku tidak
bisa terlalu lama di
rumahnya,meskip un semua orang
tahu bahwa dia adalah sahabat
karibku,tetapi aku tidak ingin terjadi
fitnah diantara kami.
'' Udah sore ndi,aku pamit dulu
ya.Kamu harus tetap
semangat,percayalah pasti ada
hikmah dibalik semua musibah ini.Jika
Alloh mengambil sesuatu yang kita
miliki pasti Ia akan menggantikan
dengan hal yang lebih baik.''
''Sekali lagi makasih ya ra,atas waktu
yang telah kau luangkan untuku.''
Setelah berpamitan dengan Andi,bu
sarti dan pak mahmud akupun
mohon diri.
Sepanjang perjalanan aku seperti tak
bisa memandang arah dengan
pasti,sesekali aku tersadar ketika
motor yang ku tumpangi melewati
lubang-lubang jalan yang memang
sejak pak Harto didemo jalan itu
sudah tidak pernah dihiraukan
lagi.Meskipun janji-janji para wakil
rakyat begitu manis yang katanya
untuk membangun ini dan itu.Tapi
janji tinggalah janji bukti yang dinanti
tak pernah ada...
''ssst. .ada sekelibat wajah yang sangat
aku kenal menyalip arahku.Yang
memaksaku menginjak rem dengan
mendadak..
'' Itukan suci,,ya aku harus
mengejarnya untuk memastikan itu
benar suci atau bukan.''
Ku ambil dua kecepatan lebih tinggi
untuk bisa menyusul gadis itu.Dan
ternyata benar itu adalah suci gadis
yang pernah menjadi tunangan Andi
sebelum kecelakaan itu terjadi.Tapi
siapakah laki-laki yang membawanya?
Tidak ingin tergalau oleh rasa
penasaran akhirnya aku memutuskan
untuk mendahuluinya,m
enghentikan laju motornya untuk
menanyakan yang sebenarnya.
''Assalamu alaikum ukhti, ,''
''Waalaikum salam. .'' dengan
serempak mereka menjawab.
''Ukhti Rani,apa kabar dan hendak
kemana dari mana?'' sebelum sempat
aku bertanya ia sudah menyapaku
duluan.
''Ana habis menjenguk Andi di
rumahnya'' mendengar aku menyebut
nama Andi rupanya gadis itu jadi salah
tingkah dan langsung
memperkenalkan laki-laki yang
bersamanya.
'' Oh ya kenalkan ukhti ini Rafi
tunangan saya..''
'' Sebegitu cepatnya kau mencari
pengganti andi..'' tapi aku hanya
mampu berbisik dalam hati karena ia
pasti akan naik darah jika aku
mengatakanya terus terang.
'' Assalamu alaikum akhi ana Rani.''
sambil ku katupkan kedua tanganku
didada sebagai tanda salam.
Di sela-sela perkenalan kami tiba-tiba
suci membuka tas tanganya mengulur
sebuah sampul kertas berwarna emas
dan memberikanya padaku.
'' Ukhti Rani,mohon kehadiranya di
walimatul ursy pernikahan kami satu
bulan lagi ya..''
'' Insyalloh. .'' Aku seketika ingat Andi
ketika ku terima surat undangan itu
dari tangan suci.Seharusnyanama
yang tertulis disini adalah Andi umar
mahmud buka Rafi.
Ternyata kita harus bernasib sama ndi
orang yang kita cintai ternyata lebih
memilih yang lain untuk dinikahi.
Lalu kami sama melanjutkan
perjalanan. Suci menuju rumah calon
suaminya dan aku belok ke arah kiri
yang beberapa meter lagi sampai di
rumah yang hendak ku tuju.
Tak terasa hari sudah menjelang
maghrib.Sepertibiasanya keluargaku
selalu membiasakan sholat berjama'ah
di rumah.Kali ini rasanya aku tak ingin
cepat beranjak dari mushola seperti
biasanya.
Tapi ternyata ibuku mampu
menangkap keanehan dalam diriku.
'' Kamu ada apa nduk. .dari tadi ibu
lihat kamu kelihatan murung.''
'' Tadi sepulang dari rumah Andi rani
ketemu suci bu,bersama calon
suaminya yang baru..''
Tiba-tiba muncul sosok orang yang
dulu pernah melakukan hal yang
serupa padaku seperti apa yang
dilakukan suci pada Andi.Semenjak
saat itu hatiku seakan terkunci untuk
siapapun,sakit di hati ini begitu sulit
untuk ku hapus agar bisa ku gantikan
dengan yang lain.
'' Ran,mama tahu kamu belum bisa
melupakan Irfan tapi bangunlah dari
mimpimu nak,dia sudah menikah
dengan orang lain.Apakah kamu akan
mengunci hatimu untuk selamanya?
Hidup ini terlalu singkat untuk disia-
siakan nak.Kalau ibu boleh kasih
saran,menikahlah dengan Andi.
Selain untuk menyempurnakan
agamamu,kamu bisa bermanfaat
baginya nak. Andi sangat
membutuhkan seseorang untuk
menjadi penyemangat hidupnya. Jika
satu pintu tertutup menengoklah ke
arah lain karena mungkin saja kamu
bisa berguna bagi orang lain dan itu
lebih baik dari pada hanya sekedar
cinta dunia.''
Aku tak mampu membendung
airmataku mendengar penuturan
ibuku.Dan setelah aku pikir-pikir
ternyata ada benarnya juga.
'' Tapi apakah mungkin Andi bersedia
bu?''
'' Tidak ada salahnya kamu
menyampaikan maksudmu nak,kamu
ingat kisah Siti Khadijah kan.Beliaulah
yang melamar Baginda Nabi.''
Pikiranku jadi tak menentu antara
bahagia,cemas dan
takut.Semalamanaku tak dapat
memejamkan mata dengan
tenang.Akhirnyaaku memutuskan
untuk bangun ambil air wudhu untuk
sholat malam.Ku lanjutkan dengan
sholat istiqarah dengan harapan Alloh
akan memberiku petunjuk untuk
kegalauan ini.
Ke esokan harinya sepulang kerja
akupun menyempatkan diri untuk
mampir dirumah Andi.
Ku lihat ia masih seperti biasa,bergelut
didepan kanvas dan beberapa alat
lukisnya.Karenamemang itulah satu-
satunya pekerjaan yang bisa ia lakukan
saat ini.
''Assalamu alaikum ndi,nich aku
bawakan martabak
kesukaanmu,kamupasti belum
makan kan?''
'' Makasih ya ra,aku sudah terlalu
banyak merepotkanmu.Semoga
Alloh membalas kebaikanmu ya ra''
'' Tuh kan terimakasih lagi..''
'' Ndi kemaren sepulang dari sini,aku
ketemu suci''
'' Sudahlah ra aku tidak ingin
mengingat dia lagi''
'' Bulan depan dia akan menikah ndi..''
'' Mungkin itu adalah yang lebih baik
baginya,karena sudah tidak ada lagi
yang bisa diharapkan dari orang cacat
seperti aku.''
'' kalau menurut aku tidak seperti itu
ndi,ketika kita mencintai seseorang
jangan menaruh cinta itu di dalam
raga tapi dihati kita ndi''
'' Tapi zaman sekarang sudah berubah
ra,mana ada yang mau menikah
denganku karena hatiku.Sedangkan
untuk berjalan saja aku butuh jasa
orang lain untuk membantuku.''
'' Ada ndi,dan kamu tidak perlu jauh-
jauh untuk mencarinya,karena ia
sudah ada di hadapan kamu..''
'' Prang. .'' cat air yang sedari tadi dia
pakai untuk melukis tiba-tiba terjatuh
dan berhamburan dilantai.
'' Barusan kamu bilang apa ra.? Apa
aku tidak salah dengar?''
'' Kamu ga salah dengar ndi,aku serius
itu c kalau kamu berkenan
menggantikan nama suci dihatimu
dengan namaku''
'' Subkhanalloh... kenapa dari dulu
tidak kamu katakan itu ra?''
Aku masih tidak paham apa yang dia
katakan.
'' Apa maksud kamu ndi?''
'' Ternyata benar janji Alloh ra,Ia
mengambil kakiku tapi Ia
menggantikan aku dengan kehidupan
baru.Sebenarnyaaku jatuh cinta
padamu sudah sejak dulu ra,tapi aku
tahu kamu lebih memilih Irfan.Dan
aku tidak mau merusak persahabatan
kita oleh ke egoisanku''
Dan
''Masyalloh. .ndi kamu bisa berdiri
ndi..''
''Alhamdulillah . .''
Semua orang yang ada didalam
berhamburan keluar mendengar
suaraku
Dengan mengucap puji syukur,kami
pun melangsungkat akad nikah
beberapa hari kemudian.
Ada seorang yang belum percaya
dengan perubahan ini.Dialah suci,dia
begitu heran ketika melihat aku
datang ke pernikahanya bersama Andi
yang kini telah menjadi
suamiku.Mengganti sayap sayap
cinta yang telah patah oleh ketidak
setiaanya.
THE END